Jumat, 15 Mei 2009

arbanyori



>
> dengan MELIHAT, aku TAHU
> dengan MENDENGAR, aku MENGERTI
> dengan MENJALANI, aku PAHAM
>
> Selalu bersyukur akan membuat kita bahagia.
>
> Beberapa cerita berikut ini menggambarkannya...
>
> Begitu memasuki mobil mewahnya, seorang direktur
> bertanya pada sopir pribadinya, "Bagaimana kira-kira
> cuaca hari ini?"
> Si sopir menjawab, "Cuaca hari ini adalah cuaca yang
> saya sukai."
> Merasa penasaran dengan jawaban tersebut, direktur
> ini
> bertanya lagi, "Bagaimana kamu bisa begitu yakin?".
> Supirnya menjawab, "Begini, pak, saya sudah belajar
> bahwa saya tak selalu mendapatkan apa yang saya
> sukai,
> karena itu saya selalu menyukai apapun yang saya
> dapatkan".
> Jawaban singkat tadi merupakan wujud perasaan
> syukur.Syukur merupakan kualitas hati yang
> terpenting.
> Dengan bersyukur kita akan senantiasa diliputi rasa
> damai, tenteram, dan bahagia. Sebaliknya, perasaan
> tak
> bersyukur akan senantiasa membebani kita. Kita akan
> selalu merasa kurang dan tak bahagia.
>
> Ada dua hal yang sering membuat kita tak bersyukur.
>
> Pertama, kita sering memfokuskan diri pada apa yang
> kita inginkan, bukan pada apa yang kita miliki.
> Katakanlah Anda sudah memiliki sebuah rumah,
> kendaraan, pekerjaan tetap, dan pasangan yang baik.
> Tapi Anda masih merasa kurang.
> Pikiran Anda dipenuhi berbagai target dan keinginan.
> Anda begitu terobsesi oleh rumah yang besar dan
> indah,
> mobil mewah, serta pekerjaan yang mendatangkan lebih
> banyak uang. Kita ingin ini dan itu. Bila tak
> mendapatkannya kita terus memikirkannya. Tapi
> anehnya,
> walaupun sudah mendapatkannya, kita hanya menikmati
> kesenangan sesaat.Kita tetap tak puas, kita ingin
> yang
> lebih lagi. Jadi, betapapun banyaknya harta yang
> kita
> miliki kita tak pernah menjadi "kaya" dalam arti
> yang
> sesungguhnya.
>
> Mari kita luruskan pengertian kita mengenai orang
> "kaya".
> Orang yang "kaya" bukanlah orang yang memiliki
> banyak
> hal, tetapi orang yang dapat menikmati apapun yang
> mereka miliki. Tentunya boleh-boleh saja kita
> memiliki
> keinginan,tapi kita perlu menyadari bahwa inilah
> akar
> perasaan tak tenteram. Kita dapat mengubah perasaan
> ini dengan berfokus pada apa yang sudah kita miliki.
> Cobalah lihat keadaan di sekeliling Anda, pikirkan
> yang Anda miliki, dan syukurilah. Anda akan
> merasakan
> nikmatnya hidup.
>
> Pusatkanlah perhatian Anda pada sifat-sifat baik
> atasan,pasangan, dan orang-orang di sekitar Anda.
> Mereka akan menjadi lebih menyenangkan.
> Seorang pengarang pernah mengatakan, "Menikahlah
> dengan orang yang Anda cintai, setelah itu cintailah
> orang yang Anda nikahi." Ini perwujudan rasa syukur.
>
> Ada cerita menarik mengenai seorang kakek yang
> mengeluh karena tak dapat membeli sepatu, padahal
> sepatunya sudah lama rusak.
> Suatu sore ia melihat seseorang yang tak mempunyai
> kaki, tapi tetap ceria karena masih bisa
> mempergunakan
> tangannya. Saat itu juga si kakek berhenti mengeluh
> dan mulai mengucap syukur.
>
> Hal kedua yang sering membuat kita tak bersyukur
> adalah adanya kecenderungan membanding-bandingkan
> diri
> kita dengan orang lain. Kita merasa orang lain lebih
> beruntung.Kemanapun kita pergi, selalu ada orang
> yang
> lebih pandai, lebih tampan, lebih cantik, lebih
> percaya diri, dan lebih kaya dari kita.
> Rumput tetangga memang sering kelihatan lebih hijau
> dari rumput di pekarangan sendiri.
>
> Ada cerita menarik mengenai dua pasien rumah sakit
> jiwa. Pasien pertama sedang duduk termenung sambil
> menggumam,"Lulu, Lulu."
> Seorang pengunjung yang keheranan menanyakan masalah
> yang dihadapi orang ini. Si dokter menjawab, "Orang
> ini jadi gila setelah cintanya ditolak oleh Lulu."
> Si
> pengunjung manggut-manggut, tapi begitu lewat sel
> lain
> ia terkejut melihat penghuninya terus menerus
> memukulkan kepalanya di tembok dan berteriak, "Lulu,
> Lulu". "Orang ini juga punya masalah dengan Lulu?"
> tanyanya keheranan. Dokter kemudian menjawab, "Ya,
> dialah yang akhirnya menikah dengan Lulu."...
>
> Hidup akan lebih bahagia kalau kita dapat menikmati
> apa yang kita miliki.Karena itu bersyukur merupakan
> kualitas hati yang tertinggi.
>
> Cerita terakhir adalah mengenai seorang ibu yang
> sedang terapung dilaut karena kapalnya karam, namun
> tetap berbahagia. Ketika ditanya kenapa demikian, ia
> menjawab,"Saya mempunyai dua anak laki-laki. Yang
> pertama sudah meninggal, yang kedua hidup di tanah
> seberang. Kalau berhasil selamat, saya sangat
> bahagia
> karena dapat berjumpa dengan anak kedua saya. Tetapi
> kalaupun mati tenggelam, saya juga akan berbahagia
> karena saya akan berjumpa dengan anak pertama saya
> di
> surga."
>
> Sungguh temanku, rasa syukur itu memang sangat luar
> biasa dan teramat sangat membahagiakan hati !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar